Kategori
Upload Desain
Deskripsi
Buku ini memberikan pendangan baru tentang hari kelahiran bahasa Indonesia. Sebagian besar di antara kita berpendapat bahwa hari lahir bahasa Indonesia adalah tgl 28 Oktober 1928. Harimurti Kridalaksana, mantan guru besar FIB UI, yang masih sangat aktif menulis dan berkarya meluruskan bahwa hari kelahiran bahasa Indonesia adalah tanggal 2 Mei 1926. Argumen dan penjelasannya dipaparkan secara lugas dan jernih dalam buku ini.
Buku ini juga menjawab siapa yang pertama kali mengusulkan Bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dijelaskan pula mengapa jutru Bahasa Melayu yang dipilih menjadi bahasa persatuan, bukan bahasa daerah lainnya yang berpenutur lebih banyak, seperti Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda.
Inti dari buku ini adalah mengangkat jasa para pelopor dan perintis bidang bahasa Indonesia pada masa-masa awal pergerakan nasional. Dalam buku ini, sengaja ditonjolkan peranan Ki Hajar Dewantara, M. Tabrani, Soemanang, Soedarjo, empat pendekar Bahasa Indonesia pertama, dalam merintis wawasan tentang Bahasa Indonesia yang sekarang sudah menjadi pegangan generasi kita. Rintisan merekalah yang menjadi awal sejarah bahasa kita, ketika kita meninggalkan kemelayuan dan berpindah ke keindonesiaan, perpindahan yang berlangsung secara evolusioner, sebagaimana tampak dari teks-teks yang beredar dari akhir abad ke-19 hingga tahun 1940-an yang terlampir dalam buku ini yang boleh kita anggap sebagai awal sejarah sosial Bahasa Indonesia.
Deskripsi
Buku ini memberikan pendangan baru tentang hari kelahiran bahasa Indonesia. Sebagian besar di antara kita berpendapat bahwa hari lahir bahasa Indonesia adalah tgl 28 Oktober 1928. Harimurti Kridalaksana, mantan guru besar FIB UI, yang masih sangat aktif menulis dan berkarya meluruskan bahwa hari kelahiran bahasa Indonesia adalah tanggal 2 Mei 1926. Argumen dan penjelasannya dipaparkan secara lugas dan jernih dalam buku ini.
Buku ini juga menjawab siapa yang pertama kali mengusulkan Bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dijelaskan pula mengapa jutru Bahasa Melayu yang dipilih menjadi bahasa persatuan, bukan bahasa daerah lainnya yang berpenutur lebih banyak, seperti Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda.
Inti dari buku ini adalah mengangkat jasa para pelopor dan perintis bidang bahasa Indonesia pada masa-masa awal pergerakan nasional. Dalam buku ini, sengaja ditonjolkan peranan Ki Hajar Dewantara, M. Tabrani, Soemanang, Soedarjo, empat pendekar Bahasa Indonesia pertama, dalam merintis wawasan tentang Bahasa Indonesia yang sekarang sudah menjadi pegangan generasi kita. Rintisan merekalah yang menjadi awal sejarah bahasa kita, ketika kita meninggalkan kemelayuan dan berpindah ke keindonesiaan, perpindahan yang berlangsung secara evolusioner, sebagaimana tampak dari teks-teks yang beredar dari akhir abad ke-19 hingga tahun 1940-an yang terlampir dalam buku ini yang boleh kita anggap sebagai awal sejarah sosial Bahasa Indonesia.