Kategori
Upload Desain
Deskripsi
Buku ini merupakan gabungan tulisan dua sarjana sastra dari dua Negara serumpun, yaitu Norhayati Ab. Rahman (Malaysia) dan Free Hearty (Indonesia), sebagai bagian dari usaha mempererat kesepahaman budaya, termasuk sastra, antara kedua negara.
Norhayati mengawali tulisannya dengan menyorot aspek kehidupan perempuan pengusaha dalam teks sastra Melayu modern Malaysia, sebelum beralih kepada aspek kompleksitas suara perempuan perkotaan dalam media sastra di Malaysia dan Indonesia. Sastra tradisional turut mendapat perhatian dalam buku ini dengan membincangkan keterlibatan dan peran yang dimainkan perempuan dalam hubungan Melayu-Cina, berdasarkan teks sastra tradisional. Juga diangkat nuansa pengalaman hidup sebagai dasar pengembangan naratif dalam novel perempuan Malaysia dan Indonesia, di samping membandingkan kepengarangan muslimah antara pengarang Malaysia (Fatimah Busu) dan Indonesia (TitisBasino P.I). Dibahas pula ini masalah memartabatkan perempuan dalam novel Lentera Mustika yang ditulis oleh pengarang Nisah Harun, sebelum memfokusk ananalisis pada peran dan sumbangan pengarang perempuan Malaysia-Indonesia dalam peradaban Melayu serantau. Di samping itu juga, ditampilkan terbitnya ufuk baru dalam gagasan pemikiran pengarang perempuan Malaysia.
Bagian kedua memaparkan tulisan Free Hearty, yang dimulai dengan pembahasan tentang harkat perempuan dalam Tetesan Tinta, yang melontarkan kritikan terhadap penggunaan bahasa dalam laporan berita di koran yang terkesan bias gender. Kemudian dibahas tentang ketidakadilan “Perang dan Puisi”, yakni antara aspek yang memberi inspirasi kepada sastrawan untuk mengekspresikan pemikiran terhadap peristiwa yang terjadi. Ulasan perempuan dalam konstruksi budaya tentang perempuan yang dikatakan selalu menarik, tetapi tertindas, dan isu ini menjadi topik bahasan yang menarik dan mendapat banyak perhatian. Pembahasan selanjutnya tentang Melayu, Sastra, dan Budaya, dengan pembiacaraan tentang karya pengarang Malaysia melalui kupasan terhadap puisi penyair Rosmiati Shaari, juga masalah jender dalam beberapa karya Habiburrahman El Shirazi menjadi aspek kupasan selanjutnya. Dibahas pula aspek nilai dalam cerpen karya anggota PSBNS dalam Kumpulan Cerpen Cerita Etnik 5 Negara Serumpun, diikuti bahasan puisi penyair Ijamala dari Malaysia. Untuk mengenang Gerson Poyk, Free Hearty membincangkan Nostalgia Flobamora, yang ditulis oleh pengarang tersebut. Bagian ini diakhiri dengan membicarakan karya Burung Merak yang ditulis oleh Jasni Matlani, pengarang dari Malaysia.
Kajian Perempuan Malaysia-Indonesia Dalam Sastra
- Pustaka Obor Indonesia
- Rp. 100.000
Deskripsi
Buku ini merupakan gabungan tulisan dua sarjana sastra dari dua Negara serumpun, yaitu Norhayati Ab. Rahman (Malaysia) dan Free Hearty (Indonesia), sebagai bagian dari usaha mempererat kesepahaman budaya, termasuk sastra, antara kedua negara.
Norhayati mengawali tulisannya dengan menyorot aspek kehidupan perempuan pengusaha dalam teks sastra Melayu modern Malaysia, sebelum beralih kepada aspek kompleksitas suara perempuan perkotaan dalam media sastra di Malaysia dan Indonesia. Sastra tradisional turut mendapat perhatian dalam buku ini dengan membincangkan keterlibatan dan peran yang dimainkan perempuan dalam hubungan Melayu-Cina, berdasarkan teks sastra tradisional. Juga diangkat nuansa pengalaman hidup sebagai dasar pengembangan naratif dalam novel perempuan Malaysia dan Indonesia, di samping membandingkan kepengarangan muslimah antara pengarang Malaysia (Fatimah Busu) dan Indonesia (TitisBasino P.I). Dibahas pula ini masalah memartabatkan perempuan dalam novel Lentera Mustika yang ditulis oleh pengarang Nisah Harun, sebelum memfokusk ananalisis pada peran dan sumbangan pengarang perempuan Malaysia-Indonesia dalam peradaban Melayu serantau. Di samping itu juga, ditampilkan terbitnya ufuk baru dalam gagasan pemikiran pengarang perempuan Malaysia.
Bagian kedua memaparkan tulisan Free Hearty, yang dimulai dengan pembahasan tentang harkat perempuan dalam Tetesan Tinta, yang melontarkan kritikan terhadap penggunaan bahasa dalam laporan berita di koran yang terkesan bias gender. Kemudian dibahas tentang ketidakadilan “Perang dan Puisi”, yakni antara aspek yang memberi inspirasi kepada sastrawan untuk mengekspresikan pemikiran terhadap peristiwa yang terjadi. Ulasan perempuan dalam konstruksi budaya tentang perempuan yang dikatakan selalu menarik, tetapi tertindas, dan isu ini menjadi topik bahasan yang menarik dan mendapat banyak perhatian. Pembahasan selanjutnya tentang Melayu, Sastra, dan Budaya, dengan pembiacaraan tentang karya pengarang Malaysia melalui kupasan terhadap puisi penyair Rosmiati Shaari, juga masalah jender dalam beberapa karya Habiburrahman El Shirazi menjadi aspek kupasan selanjutnya. Dibahas pula aspek nilai dalam cerpen karya anggota PSBNS dalam Kumpulan Cerpen Cerita Etnik 5 Negara Serumpun, diikuti bahasan puisi penyair Ijamala dari Malaysia. Untuk mengenang Gerson Poyk, Free Hearty membincangkan Nostalgia Flobamora, yang ditulis oleh pengarang tersebut. Bagian ini diakhiri dengan membicarakan karya Burung Merak yang ditulis oleh Jasni Matlani, pengarang dari Malaysia.