Bagi orang Petalangan, yang menciptakan cerita Bujang Tan Domang di rimba pedalaman Riau, kisahnya juga merupakan hiburan, yang dibawakan pada kesempatan pesta dan upacara. Namun kisah ini mempunyai arti yang sangat penting pula buat masyarakatnya, karena mengandung dasar sejarahnya. Lagipula merekam hak mereka atas tanah yang digarapnya. Dibaca sebagai karya sastra, atau dikaji sebagai contoh tradisi lisan Melayu, Bujang Tan Domang patut diamati dan dipelihara sebagai salah satu mutiara dari khazanah kebudayaan Nusantara. Ceritanya direkam, ditranskripsi, dan diterjemahkan dalam buku ini oleh Tenas Effendy, yang sudah berpuluh tahun meneliti kebudayaan Melayu, dan memperjuangkan hak dan kelangsungan adat orang Petalangan.